Saturday, January 16, 2010

Husnul khatimah



"Maka sesungguhnya, siapa saja diantara kalian yang masih hidup sepeninggalku nanti, maka ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib atas kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah al-Khulafa` arRasyidin al-Mahdiyyin (para khalifah yang terbimbing dan lurus), genggamlah sunnah tersebut dengan erat dan gigitlah dengan
gigi geraham kalian. Berhati-hatilah kalian dari perkara yang diada-adakan (di dalam agama), karena setiap perkara yang diada-adakan (di dalam agama) itu adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu pasti sesat.”

(Shahih : riwayat at-Tirmidzi (2676) dan Ibnu Majah (43-44). At-Tirmidzi mengatakan hadits hasan shahih)"



Insha Allah kali ni nak berkongsi perasaan. Perasaan kasih dan sayang kepada saudara seagama. Barangkali kita mungkin lupa dan tak sedar kita sudah pun terjerat dengan perangkap syaitan seperti melebih-lebihkan duniawi daripada ukhrawi.


Daripada Tsauban r.a. berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda; “Hampir tiba suatu masa di mana bangsa-bangsa dan seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang hendak makan mengerumuni talam hidangan mereka”. Maka salah seorang sahabat bertanya “Apakah dari kerana kami sedikit pada hari itu?” Nabi s.a.w. menjawab, “Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gerun terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan mencampakkan ke dalam hati kamu penyakit ‘wahan’.” Seorang sahabat bertanya, “Apakah wahan itu hai Rasulullah?” Nabi kita menjawab, “Cinta pada dunia dan takut pada mati.” (Riwayat Abu Daud)


Di dalam al-Quran banyak tersebut tentang dunia. Antaranya:

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. 57:20)

Hai manusia, bertaqwalah kepada Rabbmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah. (QS. 31:33)

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (QS. 29:64)

Bukan kita disuruh mengabaikan kehidupan dunia, tapi kehidupan dunia dijadikan sebagai ladang lalu hasil bajakannya nanti akan kita peroleh di akhirat. Allah bagi hint supaya kita berhati-hati dengan setiap perkara yang kita lakukan. Jadi, hendaklah kita menempatkan dunia sesuai mengikut proportion. Masih ingatkah kalian tentang matlamat hidup kita?


Dunia adalah setitik air di tengah lautan

Al Mustaurid bin Syaddad r.a berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda, "Tiadalah perbandingan dunia ini dengan akhirat, kecuali seperti seorang yang memasukkan jarinya ke dalam lautan luas maka perhatikanlah yang tersisa." (HR Muslim)


Dunia adalah penjara mukmin dan syurga bagi kaum kafir

Dari Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda, "Dunia adalah penjara bagi orang2 mukmin dan sebagai syurga bagi orang2 kafir." (HR Muslim)


Dunia ibarat sayap nyamuk

Sahl bin Sa'ad As Sa'idy r.a berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda, "Andaikata dunia ini bernilai di sisi Allah sebesar sayap nyamuk, nescaya tidak akan diberikannya kepada orang kafir meski hanya seteguk air." (HR Tirmidzi)

Sebagai peringatan untuk diri juga yang mempunyai banyak kelemahan, setkan prioriti. Zuhudlah terhadap dunia dengan tidak meletakkan ia di hati. Bersihkan hati kita supaya hati mempunyai ruang yang lebih luas, lebih mudah diisi dengan sesuatu yang lebih suci dan haq. Tidak bercampur dengan yang batil yang menyelubungi dan menggelapkan hati. Sisa jahiliyyah yang pernah subur dalam diri kikis jauh2. Tentu bukan mudah dan memerlukan pengorbanan yang tak sedikit. Syurga itu mahal bukan?



2 comments:

fi zhilalil tarbiyah said...

MasyaAllah..syukran kak liza..alhamdulillah kita masih berada disini, diberi peluang utk merasa nikmat islam dan iman..semoga kefahaman dlm agama akn terus menggerakkan fizikal kita dalam jaln terbaik para nabi dn rasul terdahulu..insyaAllah..uhibbuki fillah..^_^

lrh said...

wa uhibbuki fillah sis. moga kita tsabat di jalan yg pernah Rsulullah dan para sahabat assabiquunal awwalun lalui dulu...

jom jadi yg pertama! ada satu kisah nak share, browse link ni..

http://sabiluna.info/index.php?option=com_content&view=article&id=62:jangan-tiru-inche-zuljaushan